HANGOVER DECADE
Selasa, 26 Februari 2013
SUPERMAN IS DEAD
Superman Is Dead (disingkat SID) adalah sebuah grup musik dari Bali, bermarkas di Poppies Lane II - Kuta. Grup musik ini beranggotakan tiga pemuda asal Bali, yaitu: Bobby Kool sebagai gitaris dan vokalis, Eka Rock sebagi bassis, dan Jerinx sebagai drummer.
Pada awal mula kemunculan, sekitar akhir tahun 1995, SID terpengaruh gaya musik dari band-band asing seperti Green Day dan NOFX. Di kemudian hari, inspirasi musikal SID bergeser ke genre Punk 'n Roll à la grup musik Supersuckers, Living End dan Social Distortion.
Penggemar Superman Is Dead disebut Outsiders bagi yang laki-laki dan Lady Rose bagi yang perempuan.
Sejarah
Superman Is Dead yang biasanya dipanggil SID terbentuk pada tahun 1995. Awal mula terbentuknya SID (Superman Is Dead) dimotori oleh anggota band heavy metal thunder bernama Ari Astina sering dipanggil Jerinx yang ingin membentuk band baru. Dan drummer band new wave punk diamond clash Budi Sartika yg biasa dipanggil Bobby Kool yang ingin menjadi gitaris dan vokalis.Jerinx dan Bobby bertemu di Kuta Bali. Kedua orang itu kemudian sepakat untuk membentuk sebuah band. Pada saat itu bass masih diisi oleh additional bassist bernama Ajuzt. Band mereka pada awalnya membawakan lagu-lagu dari Green Day.
Hari berganti hari datanglah personel baru yang bernama Eka Arsana panggilannya Eka Rock. Eka menjadi resmi sebagai personel SID. Dulu nama bandnya bukan Superman Is Dead tetapi Superman Is Silver Gun. Kemudian karena nama Superman Is Silver Gun kurang cocok bergantilah menjadi Superman Is Dead atau SID. Superman Is Dead mempunyai arti yaitu bahwa manusia yang sempurna hanyalah illusi belaka dan imajinasi manusia yang tidak akan pernah ada.
Personil
- I Made Putra Budi Sartika - Vokal , Gitar
- I Made Eka Arsana - Bass , Backing Vocal
- I Gede Ari Astina - Drum , Songwriter
Album
Kuta Rock City
Kuta Rock City dirilis secara resmi pada Maret 2003 dibawah label Sony Music Indonesia. Dengan single-single andalannya yaitu Punk Hari Ini dan Kuta Rock City yang kental dengan pengaruh Green Day dan NOFX langsung membuat nama SID disejajarkan dengan band-band rock.Selain beberapa lagu baru, SID juga menambahkan beberapa lagu lama dari album indie mereka tetapi dengan aransemen yang lebih baik dan baru. Album perdana SID ini langsung melambungkan nama SID sebagai band pendatang baru terbaik. Selain itu pula, ini merupakan langkah pertama SID di mayor label yang menimbulkan beberapa kontroversi di kalangan punk.The Hangover Decade
Album yang dirilis tahun 2005 ini merupakan penanda 10 tahun SID berdiri. Di album keduanya SID masih mengambil jalur Punk seperti pada album Kuta Rock City, Di Album ini SID kembali memasukkan beberapa lagu lamanya seperti Long Way to The Bar, TV Brain, Bad bad bad, dan Beyond This Honesty.Black Market Love
Album ketiga ini terkesan lebih dewasa[rujukan?], dengan lirik yang bercerita tentang kemarahan alam, keserakahan manusia, keadaan sosial dan politik. Dengan memasukkan unsur-unsur alat musik seperti akordion, trompet dan keyboards, seperti pada lagu Bukan Pahlawan dan Menginjak Neraka. Album ini dirilis tahun 2006.Angels & the Outsiders
Album keempat yang dirilis tahun 2009 pada mayor label ini mengesankan bahwa semakin dewasanya SID. Masih seperti album sebelumnya, SID tetap mengandalkan lirik sosial dan perlawanan terhadap penindasaan. Album kali ini SID masih memainkan musik punkrock dengan sentuhan rock n' roll. Album SID ini menuai keberhasilan. Salah satunya adalah SID berhasil diundang ke Warped Tour Festival di Amerika Serikat dan melaksanakan tour di beberapa kota di USA. Ini merupakan keberhasilan SID karena merupakan satu-satunya band Indonesia dan band kedua di Asia yang dipanggil ke Warped Tour walaupun album mereka tidak dirilis di USA.The Early Years, Blood, Sweat and Tears
Album khusus yang dirilis terbatas dalam bentuk bentuk vinyl atau piringan hitam versi long play atau LP tahun 2012. Mereka memasukkan karya terbaik mereka dari tahun 1997 hingga tahun 2009[1]. Sampul album The Early Years, Blood, Sweat and Tears menggambarkan suasana Poppies Lane II - Kuta pada era 80an ketika wilayah tersebut belum ada bangunan dan hanya ditumbuhi pohon kelapa dan rumput.Diskografi
Sony-BMG Music Entertainment Indonesia
- Kuta Rock City (2003)
- The Hangover Decade (2005)
- Black Market Love (2006)
- Angels & the Outsiders (2009)
- Aku Anak Indonesia (Single) (2011)
- The Early Years, Blood, Sweat and Tears (2012)
Rilisan Sendiri
- Case 15 (1997)
- Superman Is Dead (albm) (1998/1999)
- Bad Bad Bad (2002)
Kompilasi
- 100% Attitude (1999)
- Artis: SID, Djihad, Commercial Suicide, dll
- No Place To Get Fun (2002)
- Artis: SID, Rocket Rockers, Respect, Naon, dll
- New Generation Calling (2003)
- Artis: SID, Rocket Rockers, Shaggy Dog, The Bahamas, dll
Video Klip
- 2002 "White Town” Album “Bad Bad Bad” Director by Outsider Film
- 2003 "Kuta Rock City” Album ”Kuta Rock City” Director by Rizal Mantovani
- 2003 "Punk Hari Ini” Album “Kuta Rock City” Director by Ridwan
- 2004 "Muka Tebal” Album ”The Hangover Decade” Director by Outsider Film
- 2004 "Rock ‘N Roll Band” Album “The Hangover Decade” Director by Outsider Film
- 2004 "Disposable Lies” Album “The Hangover Decade” Director by Umum Production
- 2006 "Bukan Pahlawan” Album “Black Market Love ”Director by Eric Est Movie
- 2006 "Black Market Love” Album “Black Market Love” Director by Bob Calabrito
- 2007 "Menginjak Neraka” Album “Black Market Love” Director by Eric Est. Movie
- 2007 "Lady Rose” Album “Black Market Love ”Director by Eric Est. Movie
- 2007 "Goodbye Whiskey” Album “Black Market Love” Director by Outsider Film
- 2008, Superman Is Dead Rock-A-Bali Australian Tour 2007, Produksi outSIDer Inc, Format DVD, For Promotional Stuff Not for Sale
- 2009, "Kuat Kita Bersinar " Album " Angels and The Outsiders" Director by Patrick Effendy
- 2009, "Jika Kami Bersama- Featuring Shaggy Dog " Album " Angels and The Outsiders" Director by Patrick Effendy
- 2009," Saint Of My Life" Album " Angels and The Outsiders" ,A footage music video from SID American Tour 2009
Award
- Superman Is Dead "Hot & Freaky People 2003” MTV Trax Magazine January 2003
- June 2003 Superman Is Dead “MTV Exclusive Artist of the Month”
- Double Platinum Sony Music for Kuta Rock City Album
- 2003, MTV Award “Most Favorite New Artist”
- 2003, AMI Award “The Best New Artist”
- 2004, SCTV Music Awards “The Most Famous Album Nominee, Pop Rock Category” for Kuta Rock City Album
- 2006, AMI Awards “The Best Rock Album Nominee” for Black Market Love Album
- 2006, “Superman Is Dead The Best Local Band” The Beat Awards.
- 20 the best Indonesian Album 2006 for The Black Market Love Album. Rolling Stones Magazine Januari 2007
- 150 the Best Indonesian Album for Kuta Rock City Album. Rolling Stones Magazine, Special Collectors’ Edition Desember 2007.
- 50 Hype Things in Indonesian Music Industrial 2008 for Superman Is Dead.
- Trax Music & Attitude Magazine Edition Januari 2008.
Tentang Punk, Nasionalisme, dan Fan Base, Interview oleh Salah Cetax Zine #12
Dipindahkan dari Salah Cetax (SC) Zine #12 -Desember 2012 -
Salah Cetak (SC) adalah zine punk,
sedangkan ERK adalah band pop, oke ini ibarat meneguk Tuak dicampur jus
alpukat? haha tentu saja tidak. Kalian pasti paham, ERK bukanlah seperti
band pop masa kini yang "Lagu cinta melulu, Suka mendayu- dayu.." oke,
silahkan simak wawancara yang dijawab oleh Cholil dan Adrian.
SC : Halo ERK, bagaimana kondisi kesehatan? tolong perkenalkan diri
ERK : Kami bertiga yaitu, Cholil (vokal
dan gitar), Akbar (drum), dan Adrian (bass). Tentang kesehatan, saat ini
Adrian sedang berjuang untuk mengatasi penyakitnya, dia terserang virus
toxoplasma yang efeknya sudah menahun sampai berpengaruh pada fungsi
pengelihatan (fungsi retina mata) dan sistem kekebalan tubuhnya. Untuk
saat ini tugasnya dipanggung digantikan oleh teman kami Poppie Airil. (cepat sembuh Adrian! -Ed)
SC : Bisa ceritakan kabar terkini dari ERK?
ERK : Disela-sela manggung kami sedang mengerjakan album ketiga.
SC : Bisa kasih sedikit bocoran tentang album ketiga itu?
ERK : Sampai saat ini sesi rekaman instrument (drum,bass,gitar dan piano) hampir selesai, piano di isi oleh Muhammad Asranur, kibordis band Fever To Tell. Untuk vokal sekarang masih dalam tahap penulisan lirik. Rencananya album ini terdiri enam laguyang durasi tiap lagunya cukup panjang (8-12 menit)
SC : Saya sempat baca di Rolling Stone, kalian akan menghilangkan unsur punk di album baru kalian? Mengapa?
ERK : Sejak album pertama kami (Efek Rumah Kaca), ERK sudah muncul sebagai band yang mengusung berbagai unsur musik secara bebas. Kami bebas memadukan unsur pop, rock, punk atau mood apapun yang kami rasakan pada saat itu. Mood kami saat ini sedang bergeser dan sedang seru-serunya memasukkan unsur folk, biar gak bosen juga memainkan di panggung.
SC : Ngomong-ngomong tentang unsur punk yang masuk di album kalian, seberapa jauh kalian menyuntikkan punk dalam album ?
ERK : Pada album Efek Rumah Kaca dan Kamar Gelap kami banyak menyampaikan protes terhadap nilai-nilai yang berlawanan dengan ideologi kami. Gugatan terhadap masalah politik, sosial, agama dan masalah lainnyamenjadi realistis karena memang bersinggungan dengan kehidupan kami. Spirit pemberontakan itu yang kami usung. Kalau dari sisi musik, beat yang bernafaskan punk sering kami mainkan sebagai ungkapan yang meledak-ledak.
SC : Oke kita mundur
sedikit, kalian begitu produktif di dua album awal dengan jeda hanya 1
tahun, dan sekarang sudah 2012, tapi belum ada album yang muncul. Apakah
ada persiapan begitu hebat hingga butuh waktu lama untuk album baru ?
ERK : Di album ketiga kami memang ingin membuat perubahan aransemen musik, pergeseran warna musik dan durasi yang panjang juga harus kami tangani dengan baik dan ternyata membutuhkan effort yang lebih besar dan waktu yang lebih lama. Hal lain dipengaruhi juga oleh kesehatan Adrian sehingga jadwal latihan dan rekaman sempat tertunda.
SC : Saya suka lagu
Mosi Tidak Percaya, aransemen musik, lirik bahkan merch untuk lagu ini
luar biasa. Bisa ceritakan lebih lanjut tentang lagu ini? Alasan dibuat?
ERK : Kekuatan lagu ini adalah rif yang bernafaskan punk. Hal itulah yang menggiring kami untuk mengisinya dengan satu kalimat lirik yang menggugat. Cholil menulis lirik lagunya dengan mengadopsi istilah "mosi tidak percaya" sebagai ungkapan rasa tidak percayaterhadap sistem pemerintahan yang korup.
SC : Lalu di lagu bukan lawan jenis, kalian anti homoseks? maaf, aku masih bingung tentang lagu ini.
ERK : Tidak, justru kami menerima kaum homoseks sebagai bagian dari masyarakat. Point dari lagu itu kami berteman dengan mereka tetapi tidak berhubungan dalam aktifitas seks karena kami heteroseksual.
SC : Kalian pasti
masih ingat tentang Irsad Manji, bagaimana komentar kalian tentang dia
dan bukunya? atau mungkin tentang pembubaran diskusinya?
ERK : Kami belum membaca bukunya tapi yang kami tau dari wawancaranya dengan beberapa media, Irshad Manji adalah reformis Islam yang bertujuan untuk mengembangkan (berijtihad) nilai-nilai pemikiran Islam yang lebih mengutamakan kebebasan berpikir. Isi bukunya yang berjudul Allah, Liberty and Love mengajarkan bagaimana umat muslim bisa mempraktikkan kebebasan dalam kehidupannya dalam arti bebas bertanya, bebas untuk mempelajari makna yang tertulis dala Al Quran. Kalau melihat kutipan wawancara ini buat kami rasanya tidak masuk akal kalau diskusi bukunya ternyata dapat penolakan dari "ormas Islam" di Indonesia. Apakah ini berarti kebebasan berpikir dan berpendapat di Negara ini dibatasi.
SC : Tentang
artwork-artwork ERK, baik di kover album maupun dalam merch, siapa yang
mengerjakan? menyuruh orang kah? lalu bagaimana prosesnya?
ERK : Artwork album Efek Rumah Kaca dibuat oleh Aditya Wijanarko, kami yang memintanya. Artwork Kamar Gelap dibuat oleh Angki Purbandono. Album ini adalah karya kolaborasi, karena didalamnya memuat karya-karya fot Angki Purbandono. Disain - disain pada merchandise di buat oleh teman - teman Efek Rumah Kaca dan biasanya mereka yang menawarkan disainnya kepada kami sebelum kami mengambilnya menjadi sebuah produk.
SC : ERK adalah sebuah
band pop, saya menangkap fenomena unik, beberapa penggiat HC/Punk
banyak yang mengapresiasi lagu kalian, bahkan ERK pernah masuk di
beberapa zine HC/Punk. Nah, itu tadi statement personal saya, bagaimana
kalian menanggapi?
ERK : Menurut kami apresiasi mereka adalah bentuk penghargaan terhadap hal yang substansial dari lagu - lagu kami. Mereka paham bahwa dengan warna musik yang berbeda, sebenarnya kami dan mereka memiliki spirit yang sama.
SC : Bisa beri opini singkat tentang 'Punk' ?
ERK : Punk yang lahir sebagai sub-kultur ditengah krisis ekonomi dan kemrosotan sosial banyak menyuarakan rasa frustasi, kemarahan, kejenuhan, dan pemberontakan terhadap kondisi sosial-politik dan nilai-nilai kemapanan. Sebenarnya nilai-nilai Punk adalah suatu bentuk rasa keterasingan dari sistem yang "tidak adil".
SC : Menjadi
Indonesia, dilihat dari judulnya, sungguh sangat membosankan (karena
mungkin saya gak nasionalis) tapi karena musiknya asik, memaksa saya
membaca lirik. Apa alasan khusus pembuatan lagu ini? saya sedikit
curiga, apakah dengan adanya lagu ini ERK terinspirasi Cokelat, yang
makin laris di bulan Agustus, hehehe ?
ERK : Lagu ini terinspirasi dari buku karangan Parakitri T.Simbolon dengan judul yang sama. Karena tertarik dengan judulnya, Cholil sempat membaca sinopsisnya dan mendapatkan gagasan yang baru tentang "Menjadi Indonesia" dengan cara pandangnya sendiri seperti yang tertuang dalam lagu.
SC : Selain album, apa ada rencana kedepan buat ERK? tur luar negri mungkin?
ERK : Untuk saat ini belum ada. Kita masih konsentrasi untuk pengerjaan album.
SC : Sekarang
tentang Munir, dibunuh dan hingga sekarang kasusnya tidak jelas.
setujukah kalian dengan statement "Munir dibunuh negara?"
ERK : Setuju, bila yang dimaksud adalah BIN, POLRI, Kejaksaan Agung, Mahkamah Agung dan Pemerintah. Selain BIN yang ditemukan oleh Tim Pencari Fakta (TPF) sebagai perencana pembunuhan ini nampaknya POLRI, KEJAKGUNG, MA dan Pemerintah sering sekali menghambat hasil temuan TPF.
SC : Oke, album
terbaru akan dirilis oleh label kalian sendiri. Mengapa? saya yakin
pasti prosesnya sangat menyenangkan ketika tidak bergantung pada record
label orang, karena kuasa ditangan kalian.
ERK : Iya. Kami bisa menentukan strategi lebih bebas dan kebetulan selama ini kami sudah sering terlibat dalam proses produksi dan promosi. (yeah, viva la d.i.y -Ed)
SC : Tentang
tour, dimana tour terjauh kalian, dan bisa ceritakan bagaimana ERK main
di Balikpapan, plus sedikit kesan dari Balikpapan ?
ERK : Tour paling jauh kami Malaysia. Manggung di Balikpapan sangat seru, panggung kecil, penonton rapat dengan panggung, intim, saling berbagi energi. Kami tidak menyangka para penonton menyanyikan lagu kami hampir di sepanjang pertunjukan. Perlu sering ada panggung seperti itu, terutama agar band lokal punya sarana untuk mempertunjukkan karyanya, dari situ mungkin terbentuk iklim yang bisa memajukan musik di Balikpapan.
SC : ERK berada
di Jakarta, bagaimana dengan pemilihan gubernur? apa kalian termasuk
barisan yang taat untuk memilih ketua? dan jikalau, ada tawaran untuk
main di acara kampanye kira-kira ERK akan main di kampanye siapa? kalu
tidak mengapa?
ERK : Kami taat dalam artian kami akan memilih salah satu calon yang memenuhi kriteria atau abstain bila tidak ada pilihan. Sampai saat ini kami masih mendukung pasangan calon dari non partai karena lagi gak ada partai yang bisa dipercaya nih.
SC : Pilih mana? Hasil bagus tapi mencontek, atau hasil apa adnya cenderung buruk tapi kerja sendiri?
ERK : hasil kerja sendiri tapi gak terlalu buruk he..he..
SC : Pertanyaan
terakhir, tidak bisa dipungkiri bagwa ERK sekarang menjelma menjadi band
besar, penghargaan dari rolling stone, aksi panggung di layar kaca,
ribuan follower dll. mengapa kalian masih mau menjawab pertanyaan dari
salah cetax zine ini ?
ERK : Kami berkeyakinan untuk tidak membeda-bedakan media. Melalui zine yang notabene pembacanya lebih tahu tentang Efek Rumah Kaca, kami bisa terus berkomunikasi dengan komunitas akar rumput. Melalui media massa yang lebih besar kami bisa memperluas jangkauan dan segmen pendengar Efek Rumah Kaca.
SC : Terima
Kasih, semoga ERK terus melawan, any last word untuk pembaca salahcetax
zine? Oh ya hampir lupa, ERK gak punya basis fans kan? Seperti sahabat
ERK mungkin, atau milisi ERK sapa tau. hehe..
ERK : Kami tidak ingin mengelola fans. Kami lebih suka memposisikan diri bahwa kami bukan siapa - siapa, sama seperti dulu sebelum kami merilis album dan belum dikenal orang. Dengan posisi itu rasanya semangat dan suasana bermusik kami lebih pure, yang kami pikirkan hanya bagaimana membuat karya yang bagus. Kalau ada yang merasa atau ingin membentuk fan base ERK kami tidak bisa melarang karena itu adalah hak dan bentuk apresiasi mereka.
Jangan Cap Miring Tentang Punk Klo Belum Tau....!
Jangan selalu mencap miring anak punk, kalo belon dekat. Mereka emang cuek, tapi juga tau diri. Kenapa mesti berpakaian lusuh?
“Awas anak punk!” Peringatan kayak gitu masih sering terdengar begitu melihat segerombolan anak punk di jalan. Maklum, penampilan anak punk emang bikin “keder” banyak orang. Jaket lusuh yang dipenuhi emblem, sepatu boots Doc Mart, celana panjang ketat, spike (gelang berjeruji) di tangan, rambut tajamnya yang bergaya mohawk (mohak) bikin punkers terkesan garang.
Bukan hanya penampilan yang membuat imej punk jadi “lain” dari komunitas remaja kebanyakan, tapi juga tingkah mereka. Bergerombol di jalan, kadang sampe pagi, dan kadang suka terlibat tawuran. Maka, kompletlah punk kena cap sebagai komunitas yang bermasalah. Padahal, apa sebenernya anak punk kayak gitu? Tukang bikin rusuh?
Penampilan punk yang lusuh bukan berarti kelakuan mereka juga minus. Apalagi penampilan kayak gitu udah menjadi ciri khas punk. Mungkin kelihatan lusuh, dekil, kayak orang aneh, tapi kita nggak pernah ngelakuin tidak criminal kayak maling. “Kalo ada anak punk yang malak, dia nggak ngerti arti punk sebenarnya. Mungkin cuma dandanan luar doang yang punk, dalemnya nggak tau apa-apa.
Tapi nggak bisa dipungkiri, penampilan, punk yang sering kelihatan lusuh nggak terlepas dari sejarah kelahiran punk itu sendiri. Punk lahir di jalanan, dari orang-orang yang tertindas kayak gembel, buruh dan gelandangan yang benci sama kapitalis di Eropa. Mereka benci ama orang kaya yang serakah dan penindas orang miskin.
“Mereka akhirnya terbuang, sampe terus bikin komunitas sendiri. Tapi, kalo lantas dianggap kriminal, ya salah. Punk malah punya jiwa sosial dan solidaritas yang tinggi, terutama buat kelompoknya. Mereka juga memihak rakyat kecil,”.
Ada juga yang namanya skinheads politik. Kelompok ini menurut joko lebih banyak terlibat ama dunia politik di Indonesia, bahkan sering ikut aksi ama PRD. Maklum karena mereka punya prinsip yang sama di bidang politik. “Mereka ikut karena paham masa depannya sejalan dengan PRD,” tambah joko.
Yang menarik, ada kelompok yang menamakan dirinya straight edge. Bukan seperti punk yang lainnya, komunitas ini punya sikap yang lumayan “bersih” disbanding punk lain. Misalnya, mereka antirokok, anti-seks bebas, dan vegetarian. “Tapi disini nggak banyak,”.
Kalo nongkrong, nggak semua anak punk suka nge-drugs. “Tapi aku akuin, ada yang suka minum – minum. Tapi, kalo yang namanya junkies tinggalin deh! Anak punk udah nggak setuju ama yang namanya junkies,”.
Uniknya, meski mereka setia ama prinsip dan aturan dalam komunitas, hampir dipastikan anak punk nggak punya tokoh yang patut dijadikan panutan. Boleh jadi karena kebersamaan. Jadi kalo pun dianggap idola biasanya mereka menyebut Hitler. Tapi kebanyakan lebih suka menyebut nama band kayak Sex Pistols dan The Bussiness. Itu pun mereka kagum karena aliran musiknya yang menurut mereka keren punya.
“Namanya equality, jadi semuanya sama. Nggak pake pimpinan segala,”
PUNK : Do It Yourself dan Anti Kemapanan
Punk sebagai jenis musik, masuk ke tanah air pada tahun 1980-an, bersamaan dengan kegandrungan anak-anak muda pada grup band politis asal Inggris, Sex Pistol. Awal tahun 1990-an, beberapa anak muda di Bandung kemudian mencoba mengartikulasi budaya impor itu dengan berdandan punk: rambut berdiri (mohawk) yang dilengkapi berbagai asesoris khasnya.
Agak unik ngobrol dengan komunitas ini. Mereka punya sikap tegas dan berani berbeda secara prinsip. “ Punk itu mengembalikan kontrol atas diri loe sendiri. Do it Yourself dan anti kemapanan,”. Punk itu lebih kepada persoalan melawan, bukan memberontak. “Kami melawan ketidakadilan, melawan dari tekanan, bukan memberontak tapi melawan.
Punk tidak merasakan adanya perbedaan perlakuaan antara punkers cewek dan cowok. “Dalam skala besar, keterwakilan punker cewek memang tidak sebesar yang cowok. Tapi sekarang sudah lumayan menonjol dan punya pengaruh juga,”punk mampu melihat perempuan dengan lebih adil dan fair dibanding mainstream.
Perkembangan scene punk –komunitas, gerakan, musik, fanzine, dan lainnya– paling optimal adalah di Bandung, disusul Malang, Yogyakarta, Jabotabek, Semarang, Surabaya, Bali.dan Blitar(jawa timur) Parameternya adalah kuantitas dan kualitas aktivitas: bermusik, pembuatan fanzine (publikasi internal), movement (gerakan), distro kolektif, hingga pembuatan situs.
Meski demikian, secara keseluruhan, punk di Indonesia termasuk marak. Profane Existence, sebuah fanzine asal Amerika menulis negara dengan perkembangan punk yang menempati peringkat teratas di muka Bumi adalah Indonesia dan Bulgaria. Bahwa `Himsa`, band punk asal Amerika sampai dibuat berdecak kagum menyaksikan antusiasme konser punk di Bandung.
Di Inggris dan Amerika –dua negara yang disebut sebagai asal wabah punk, konser punk hanya dihadiri tak lebih seratus orang. Sedangkan di sini, konser punk bisa dihadiri ribuan orang.
Mereka kadang reaktif terhadap publikasi pers karena khawatir diekploitasi. Pers sebagai industri, mereka anggap merupakan salah satu mesin kapitalis. Mereka memilih publikasi kegiatan, konser, hingga diskusi ide-ide lewat fanzine.
Punk not DEAD!!!
Komunitas yang satu ini memang sangat berbeda sendiri dibandingkan dengan komunitas pada umumnya. Banyak orang yang menilai bahwa komunitas yang satu ini termasuk salah satu komuitas yang urakan, berandalan dan sebagainya. Namun jika dicermati lebih dalam banyak sekali yang menarik yang dapat Anda lihat di komunitas ini. Punk sendiri terbagi menjadi beberapa komunitas-komunitas yang memiliki ciri khas tersendiri, terkadang antara komunitas yang satu dengan komunitas yang lain juga sering terlibat masalah. Walaupun begitu mungkin beberapa komunitas Punk di bawah ini dapat mempengaruhi kehidupan Anda sehari-hari.
Anarcho Punk juga sangat idealis dengan ideologi yang mereka anut. Ideologi yang mereka anut diantaranya, Anti Authoritarianism dan Anti Capitalist.Crass, Conflict, Flux Of Pink Indians merupakan sebagian band yang berasal dari Anarcho Punk.
Musik yang mereka mainkan merupakan penggabungan dari musik Anarcho Punk dengan Heavy Metal. Para Crusties tersebut merupakan orang-orang yang anti sosial, mereka hanya mau bersosialisasi dengan sesama Crusties saja.
“Awas anak punk!” Peringatan kayak gitu masih sering terdengar begitu melihat segerombolan anak punk di jalan. Maklum, penampilan anak punk emang bikin “keder” banyak orang. Jaket lusuh yang dipenuhi emblem, sepatu boots Doc Mart, celana panjang ketat, spike (gelang berjeruji) di tangan, rambut tajamnya yang bergaya mohawk (mohak) bikin punkers terkesan garang.
Bukan hanya penampilan yang membuat imej punk jadi “lain” dari komunitas remaja kebanyakan, tapi juga tingkah mereka. Bergerombol di jalan, kadang sampe pagi, dan kadang suka terlibat tawuran. Maka, kompletlah punk kena cap sebagai komunitas yang bermasalah. Padahal, apa sebenernya anak punk kayak gitu? Tukang bikin rusuh?
Penampilan punk yang lusuh bukan berarti kelakuan mereka juga minus. Apalagi penampilan kayak gitu udah menjadi ciri khas punk. Mungkin kelihatan lusuh, dekil, kayak orang aneh, tapi kita nggak pernah ngelakuin tidak criminal kayak maling. “Kalo ada anak punk yang malak, dia nggak ngerti arti punk sebenarnya. Mungkin cuma dandanan luar doang yang punk, dalemnya nggak tau apa-apa.
Tapi nggak bisa dipungkiri, penampilan, punk yang sering kelihatan lusuh nggak terlepas dari sejarah kelahiran punk itu sendiri. Punk lahir di jalanan, dari orang-orang yang tertindas kayak gembel, buruh dan gelandangan yang benci sama kapitalis di Eropa. Mereka benci ama orang kaya yang serakah dan penindas orang miskin.
“Mereka akhirnya terbuang, sampe terus bikin komunitas sendiri. Tapi, kalo lantas dianggap kriminal, ya salah. Punk malah punya jiwa sosial dan solidaritas yang tinggi, terutama buat kelompoknya. Mereka juga memihak rakyat kecil,”.
BANYAK ALIRAN
Penampilan
seperti itu, juga diikutin abis ama anak punk di Indonesia. Tapi, bukan
karena semata karena penampilan yang bikin banyak remaja tertarik masuk
kedalam komunitas punk, melainkan karena motto anak punk itu sendiri.
Equality (persamaan hak) misalnya, termasuk yang bikin banyak remaja
jatuh hati.
POLITIK DAN GAYA
Ada
juga kelompok lain yang sodaraan ama punk, yaitu skinheads. Aliran yang
“berkiblat” ama Nazi ini konon lebih brutal dan rasis (benci ama
kelompok tertentu) disbanding punk lainnya. Di negara asalnya, kelompok
yang biasanya disebut skinheads Nazi ini memang sangat berbahaya. Tapi
di Indonesia, cenderung nggak rasis. Bahkan penampilannya lebih gaya ketimbang di nagri. Kelompok yang lahir dari kaum pekerja itu masih banyak yang antiras.Ada juga yang namanya skinheads politik. Kelompok ini menurut joko lebih banyak terlibat ama dunia politik di Indonesia, bahkan sering ikut aksi ama PRD. Maklum karena mereka punya prinsip yang sama di bidang politik. “Mereka ikut karena paham masa depannya sejalan dengan PRD,” tambah joko.
Yang menarik, ada kelompok yang menamakan dirinya straight edge. Bukan seperti punk yang lainnya, komunitas ini punya sikap yang lumayan “bersih” disbanding punk lain. Misalnya, mereka antirokok, anti-seks bebas, dan vegetarian. “Tapi disini nggak banyak,”.
Kalo nongkrong, nggak semua anak punk suka nge-drugs. “Tapi aku akuin, ada yang suka minum – minum. Tapi, kalo yang namanya junkies tinggalin deh! Anak punk udah nggak setuju ama yang namanya junkies,”.
Uniknya, meski mereka setia ama prinsip dan aturan dalam komunitas, hampir dipastikan anak punk nggak punya tokoh yang patut dijadikan panutan. Boleh jadi karena kebersamaan. Jadi kalo pun dianggap idola biasanya mereka menyebut Hitler. Tapi kebanyakan lebih suka menyebut nama band kayak Sex Pistols dan The Bussiness. Itu pun mereka kagum karena aliran musiknya yang menurut mereka keren punya.
“Namanya equality, jadi semuanya sama. Nggak pake pimpinan segala,”
PUNK : Do It Yourself dan Anti Kemapanan
Punk sebagai jenis musik, masuk ke tanah air pada tahun 1980-an, bersamaan dengan kegandrungan anak-anak muda pada grup band politis asal Inggris, Sex Pistol. Awal tahun 1990-an, beberapa anak muda di Bandung kemudian mencoba mengartikulasi budaya impor itu dengan berdandan punk: rambut berdiri (mohawk) yang dilengkapi berbagai asesoris khasnya.
Agak unik ngobrol dengan komunitas ini. Mereka punya sikap tegas dan berani berbeda secara prinsip. “ Punk itu mengembalikan kontrol atas diri loe sendiri. Do it Yourself dan anti kemapanan,”. Punk itu lebih kepada persoalan melawan, bukan memberontak. “Kami melawan ketidakadilan, melawan dari tekanan, bukan memberontak tapi melawan.
Punk tidak merasakan adanya perbedaan perlakuaan antara punkers cewek dan cowok. “Dalam skala besar, keterwakilan punker cewek memang tidak sebesar yang cowok. Tapi sekarang sudah lumayan menonjol dan punya pengaruh juga,”punk mampu melihat perempuan dengan lebih adil dan fair dibanding mainstream.
Perkembangan scene punk –komunitas, gerakan, musik, fanzine, dan lainnya– paling optimal adalah di Bandung, disusul Malang, Yogyakarta, Jabotabek, Semarang, Surabaya, Bali.dan Blitar(jawa timur) Parameternya adalah kuantitas dan kualitas aktivitas: bermusik, pembuatan fanzine (publikasi internal), movement (gerakan), distro kolektif, hingga pembuatan situs.
Meski demikian, secara keseluruhan, punk di Indonesia termasuk marak. Profane Existence, sebuah fanzine asal Amerika menulis negara dengan perkembangan punk yang menempati peringkat teratas di muka Bumi adalah Indonesia dan Bulgaria. Bahwa `Himsa`, band punk asal Amerika sampai dibuat berdecak kagum menyaksikan antusiasme konser punk di Bandung.
Di Inggris dan Amerika –dua negara yang disebut sebagai asal wabah punk, konser punk hanya dihadiri tak lebih seratus orang. Sedangkan di sini, konser punk bisa dihadiri ribuan orang.
Mereka kadang reaktif terhadap publikasi pers karena khawatir diekploitasi. Pers sebagai industri, mereka anggap merupakan salah satu mesin kapitalis. Mereka memilih publikasi kegiatan, konser, hingga diskusi ide-ide lewat fanzine.
Punk not DEAD!!!
Komunitas yang satu ini memang sangat berbeda sendiri dibandingkan dengan komunitas pada umumnya. Banyak orang yang menilai bahwa komunitas yang satu ini termasuk salah satu komuitas yang urakan, berandalan dan sebagainya. Namun jika dicermati lebih dalam banyak sekali yang menarik yang dapat Anda lihat di komunitas ini. Punk sendiri terbagi menjadi beberapa komunitas-komunitas yang memiliki ciri khas tersendiri, terkadang antara komunitas yang satu dengan komunitas yang lain juga sering terlibat masalah. Walaupun begitu mungkin beberapa komunitas Punk di bawah ini dapat mempengaruhi kehidupan Anda sehari-hari.
*Punk Community*
Anarcho Punk
Komunitas
Punk yang satu ini memang termasuk salah satu komunitas yang sangat
keras. Bisa dibilang mereka sangat menutup diri dengan orang-orang
lainnya, kekerasan nampaknya memang sudah menjadi bagiandari kehidupan
mereka. Tidak jarang mereka juga terlibat bentrokan dengan sesama
komunitas Punk yang lainnya. Anarcho Punk juga sangat idealis dengan ideologi yang mereka anut. Ideologi yang mereka anut diantaranya, Anti Authoritarianism dan Anti Capitalist.Crass, Conflict, Flux Of Pink Indians merupakan sebagian band yang berasal dari Anarcho Punk.
Crust Punk
Jika
Anda berpikir bahwa Anarcho Punk merupakan komunitas Punk yang sangat
brutal, maka Anda harus menyimak yang satu ini. Crust Punk sendiri sudah
diklaim oleh para komunitas Punk yang lainnya sebagai komunitas Punk
yang paling brutal. Para
penganut dari faham ini biasa disebut dengan Crusties. Para Crusties
tersebut sering melakukan berbagai macam pemberontakan dalam kehidupan
mereka sehari-hari. Musik yang mereka mainkan merupakan penggabungan dari musik Anarcho Punk dengan Heavy Metal. Para Crusties tersebut merupakan orang-orang yang anti sosial, mereka hanya mau bersosialisasi dengan sesama Crusties saja.
Glam Punk
Para
anggota dari komunitas ini merupakan para seniman. Apa yang mereka
alami dalam kehidupan sehari-hari sering mereka tuangkan sendiri dalam
berbagai macam karya seni. Mereka benar-benar sangat menjauhi
perselisihan dengan sesama komunitas atau pun dengan orang-orang
lainnya.
Hard Core Punk
Hard
Core Punk mulai berkembang pada tahun 1980an di Amerika Serikat bagian
utara. Musik dengan nuansa Punk Rock dengan beat-beat yang cepat menjadi
musik wajib mereka. Jiwa pemberontakan juga sangat kental dalam
kehidupan mereka sehari-hari, terkadang sesama anggota pun mereka sering
bermasalah.
Nazi Punk
Dari
sekian banyaknya komunitas Punk, mungkin Nazi Punk ini merupakan sebuah
komunitas yang benar-benar masih murni. Faham Nazi benar-benar kental
mengalir di jiwa para anggotanya. Nazi Punk ini sendiri mulai berkembang
di Inggris pada tahun 1970an akhir dan dengan sangat cepat menyebar ke
Amerika Serikat. Untuk musiknya sendiri, mereka menamakannya Rock
Against Communism dan Hate Core.
The Oi
The
Oi atau Street Punk ini biasanya terdiri dari para Hooligan yang sering
membuat keonaran dimana-mana, terlebih lagi di setiap pertandingan
sepak bola. Para
anggotanya sendiri biasa disebut dengan nama Skinheads. Para Skinheads
ini sendiri menganut prinsip kerja keras itu wajib, jadi walaupun sering
membuat kerusuhan mereka juga masih memikirkan kelangsungan hidup
mereka. Untuk urusan bermusik, para Skinheads ini lebih berani
mengekspresikan musiknya tersebut dibandingakan dengan
komunitas-komunitas Punk yang lainnya. Para Skinheads ini sendiri sering
bermasalah dengan Anarcho Punk dan Crust Punk.
Queer Core
Komunitas
Punk yang satu ini memang sangat aneh, anggotanya sendiri terdiri dari
orang-orang “sakit”, yaitu para lesbian, homoseksual, biseksual dan para
transexual. Walaupun terdiri dari orang-orang “sakit”, namun komunitas
ini bisa menjadi bahaya jika ada yang berani mengganggu mereka. Dalam
kehidupan, anggota dari komunitas ini jauh lebih tertutup dibandingkan
dengan komunitas-komunitas Punk yang lainnya. Queer Core ini sendiri
merupakan hasil perpecahan dari Hard Core Punk pada tahun 1985.
Riot Grrrl
Riot
Grrrl ini mulai terbentuk pada tahun 1991, anggotanya ialah para wanita
yang keluar dari Hard Core Punk. Anggota ini sendiri juga tidak mau
bergaul selain dengan wanita. Biasanya para anggotanya sendiri berasal
dari Seattle, Olympia dan Washington DC.
Scum Punk
Jika
Anda tertarik dengan Punk, mungkin ini salah satu komunitas yang layak
untuk diikuti. Scum Punk menamakan anggotanya dengan sebutan Straight
Edge Scene. Mereka benar-benar mengutamakan kenyamanan, kebersihan,
kebaikan moral dan kesehatan. Banyak anggota dari Scum Punk yang sama
sekali tidak mengkonsumsi zat-zat yang dapat merusak tubuh mereka
sendiri.
The Skate Punk
Skate Punk memang masih erat hubungannya dengan Hard Core Punk dalam bermusik. Komunitas ini berkembang pesat di daerah Venice Beach California. Para anggota komunitas ini biasanya sangat mencintai skate board dan surfing.
Ska Punk
Ska Pun merupakan sebuah penggabungan yang sangat menarik antara Punk dengan musik asal Jamaica
yang biasa disebut reggae. Mereka juga memiliki jenis tarian tersendiri
yang biasa mereka sebut dengan Skanking atau Pogo, tarian enerjik ini
sangat sesuai dengan musik dari Ska Punk yang memiliki beat-beat yang
sangat cepat.
Langganan:
Postingan (Atom)